Siasati Mereka, Biar Aman

    Ingat masa kelas 1 SMK dulu, P2JK (Pulang Pergi Jalan Kaki), dengan sang surya yang makin mendidih, dengan bobot ransel yang gak kuat lagi di lengketkan dipundak malang ini. Tiba dipersimpangan jalan, me and friends mulai menuju rumah masing-masing. Akhirnya, aku siap berjalan biarpun lelah disebuah jalan aspal yang lumayan lonely. Fuhh....takuuttttt. (Eitss...). Gak ada angin gak ada hujan, seorang Bapak tua berumur sekitar 40 tahunan mengikuti langkahku sambil mengajak bincang (hemm...mmmm jangan main-main sama saya ya Pak?). Bapak itu terlalu ramah dan membuat aku makin jaga jarak, pake acara mau ngantarin aku pulang ke rumah lagi. Dengan menghela nafas memikirkan ide cemerlang, aku pun terus berjalan lurus namun tetap membuat si Bapak terus bercerita sepanjang jalan. Gak lama kemudian, Tuingggg...my brilliant idea has come. Yap..yap...aku senang sekali ketika melihat dari kejauhan beberapa orang sedang duduk-duduk di beranda rumah mereka. (Mungkin mereka kepanasan di dalam rumah, jadi cari angin kali ya?).

Oke lanjooottt....
langsung saja aku beralasan menolak ajakannya mengantarku pulang, sambil menunjuk rumah itu, pertanda bahwa rumah itu adalah rumahku. Dan orang-orang yang diberanda itu adalah keluargaku. Jelas saja si Bapak terdiam dan akupun pura-pura bertegur sapa pada orang-orang itu (Sok kenal....), Si Bapak akhirnya berjalan sendirian hingga tak kelihatan batang hidungnya. Tanpa pikir panjang, aku pun langsung tancap gigi empat menuju rumah (Sangking ketakutan and lapar berat...wkwkwkwkwk).

So, buat teman-teman semuanya. Ada baiknya kita harus lebih cerdik dari si pelaku yang ingin mencelakai kita dengan cara mensiasati mereka dengan akal-akal brilliant di otak kita masing-masing. Niscaya, dengan siasat made by self juga pertolongan Allah, kita bisa terbebas dari hadangan mereka. Ingat, jangan langsung gugup and ketakutan, karena itu makin membuat si pelaku merasa senang. Dibawa tenang aja, tapi tetap fokus untuk bersiasat ria. Tetap waspada.

Komentar