Pengingat Diri

Pada hakekatnya manusia yang meninggal itu tidak pergi,  mereka kembali kepada pencipta-Nya, selamanya. 

Kenapa selamanya? Karena mereka sudah masuk ke tahap transisi,  menuju gerbang kehidupan baru. Apa itu? Ya, Gerbang akhirat.  Tempat keadilan ditegakkan.  Tempat manusia tak lagi bisa menyembunyikan segala,  semua dibongkar habis-habisan, segala laku kita akan dimintai pertanggungjawabannya. Lantas,  sudah siapkah kita menghadapi momentum itu? 

Jawabannya hanya satu,  perbaiki dan perbaiki terus amal kebaikan,  banyakkan terus beramal,  terus sampai ajal menjemput,  teruslah sibuk dengan amalan kita,  terus sibuk dengan mentadabburi amalan kita,  sehingga kita tak lagi sempat mencemooh orang,  menghina orang,  atau merusak kehidupan orang. 

Benar sudah kata ulama ulama klasik,  bahwa seburuk buruk musibah adalah kebodohan.  Kenapa?  Karena kebodohan adalah gerbang awal jatuhnya manusia ke dalam lembah maksiat.  Kebodohan membuat kita merasa pintar segala,  padahal semu,  kita tersesat dan tertawan oleh nafsu.  Kebodohan membuat kita lupa tentang hari akhir,  dan pada akhirnya mampu membuat hidup kita berakhir dengan nista. Na'uzubillah. 

Dok pribadi 


Ya Allah tuntun kami di jalan-Mu. Karena sungguh dunia ini mengaburkan mata.

Ulama salaf Hasan Al Bashri rahimahullah berkata,   “Dunia itu hanya tiga hari. Kemarin, yang tak kan terulang. Besok, yang belum tentu menemuinya. Hari ini, tempat menabung amalan kita”

Singkat betul hidup kita di tempat fana ini, sebab waktu  yang panjang itu adalah akhirat yang tak ada habisnya.  Wallahu 'alam, Ya Allah berilah kami kemudahan merengkuh ampunan-Mu,  dan rahmatilah kami menjadi hamba-Mu yang selamat di dunia dan akhirat.  Aaamiiinnn








Komentar