Kalau Bukan Karena Rahmat dan Kasih Sayang-Nya


Dialah Dzat yang tak pernah tidur, Sang mengatur jagat, semua yang hadir di muka bumi, mulai dari yang bernyawa sampai benda mati. Siang malam berputar, semua teratur dan berjalan sesuai koridornya. Seperti Bumi yang Dia beri perisai, sehingga komet tak punya daya untuk singgah.

Lalu anak-anak sungai yang tersebar di segala penjuru, pada ujungnya bersatu menuju lautan lepas. Pola hulu ke hilir yang teratur dan sistematis. Di laut mereka bertemu. 

Lalu, terik mentari menguapi air laut ,uap-uap itu membumbung ke udara menjadi  awan. Kawanan awan berubah gelap bersiap menurunkan air hujan. Demikianlah,  tetesan air langit pun turun membuat tanah tandus menjadi harum. Di permukaan bumi, kawanan katak bak bersorak riang karena air yang dinanti tiba. Tetesan air langit yang membawa berkah bagi petani, sebab saluran irigasi mereka jadi penuh, sawah kembali berdenyut.

Kalau Bukan Karena Rahmat dan Kasih Sayang-Nya, maka muka bumi ini mungkin tak kan pernah ada. Ibarat film tanpa skenario, maka film itu tak kan pernah sukses diproduksi.

doc pribadi


Ketika bumi sudah tercipta, Dia memberi manusia hidup dan berkembang biak di atasnya. Menjalankan titah Sang Pencipta, sampai waktu yang telah ditentukan.  

Lalu, sudah sejauh mana penghambaan kita pada Sang Pemilik jagat? Setelah sekian banyak nikmat ia beri, nikmat yang tak pernah bisa dihitung, nikmat yang terus kita nikmati, nikmat yang bergelimang di depan dan di belakang kita, nikmat dari bangun tidur hingga tertidur lagi.

Kalau Bukan Karena Rahmat dan Kasih Sayang-Nya, ntah sudah seperti apa langkah diri ini menyongsong hari, mungkin makin terpuruk tak punya pegangan, atau mencapai puncak tahta namun hati gersang tanpa iman. Sudah barang tentu karena Kasih Sayang Rabbi, langkah kaki ini masih tertuntun ke jalan-Nya, masih diberi karunia untuk menjalankan perintah-Nya. Begitu baiknya Rabbi, masih menunjukkan arah jalan, karena sesungguhnya, kalau Bukan Karena Rahmat dan Kasih Sayang-Nya , maka dosa yang telah dibuat bisa saja langsung dibalas oleh-Nya tanpa menunggu hari hisab.

Ya Ilahi...
Di ramadhan bulan kemuliaan ini, Engkau membuka selebar-lebarnya pintu surga, sebaliknya pintu neraka Engkau tutup. Tiket menjemput jannah terbuka lebar di bulan ini,  sungguh, kalau Bukan Karena Rahmat dan Kasih Sayang-Mu, tentu ramadhan tak akan seindah ini, tak kan menjadi bulan untuk berlomba-lomba menabung amal baik. Alhamdulillahirabbil'alaminnn....

Ingatlah kepada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah ingkar” (QS. Al Baqarah: 152)

Komentar