Sebut Saja Namanya "Selfie"

"Geser ke kiri sikit, iya-iya, oke pas, "
"Eh, ke kanan lagi dong biar muat, nah..udahh beres"
"selfiiiiieeeee...."

 Krekkk..

belasan wajah sudah bersatu dalam satu frame, berhasil katanya. Ya, berkat tongsis (a.k.a tongkat selfie), terciptalah visualisasi yang memunculkan aura-aura bahagia dari belasan orang tersebut.Tak berhenti dalam satu jepretan, jepretan kedua, ketiga, keempat, terus dan terus memunculkan gaya-gaya up to date untuk menyokong style termanis di layar kamera. hehe

gambar by : www.shutterstock.com
-------------

Sianggg teman!! Oke, simulasi di atas itu cuma animasi, eh maksud saya cuma imajinasi saya doang. Setelah searching di google, gaya selfie ternyata sudah mencuat hingga merambah ke berbagai lini, baik komunitas, perkantoran, sekolahan, mungkin kumpulan ibu-ibu arisan kali yak :D 

Sejujurnya, saya sendiri belum tahu betul gimana kronologi asal muasal gaya selfie. Tapi setelah browsing om google, beberapa artikel menyebutkan bahwa gaya Selfie muncul secara mainstream tahun 2013, saat banyak tokoh-tokoh dunia seperti Obama, hingga presiden SBY yang pernah melakukan gaya selfie bersama Perdana Menteri Malaysia, Abdul Razak. Didukung oleh gadget yang mumpuni, inilah alasan mengapa selfie mudah disimulasikan kapan pun dan dimana pun.

sumber : kompas.com

Anyway, Selfie kini bukan lagi sesuatu yang baru dikenal, khususnya di dunia sosial media.Bahkan kata "Selfie" sendiri sudah diabadikan dalam kamus oxford yang terkenal itu. Situasi seperti apa pun, orang-orang tidak lagi ragu untuk mempublikasikan gaya selfie mereka, "this is free, and you can practice selfie too," mungkin seperti itu yaa mantra biar percaya diri ber-selfie ria. :D

Selain disokong oleh gadget yang mumpuni, aplikasi yang memiliki relevansi untuk melakukan aksi selfie juga harus dipertimbangkan. Salah satunya memainkan produk bernama instragram. Di sana, gaya selfie akan disulap lebih hidup, tentu saja karena bantuan visualisasi gambar yang terbilang baik dan tidak mengecewakan si pelaku "selfie". hehe...

Namun demikian, selfie juga memiliki sisi gelap terang yang harus dimaknai dengan pemikiran yang benar, intinya semua tergantung pada si pelaku selfie itu sendiri. Contohnya mudah, kalau selfie bermakna positif mungkin banyak terlihat di beberapa akun sosial media yang memunculkan gaya "sedang belajar di kelas" dengan wajah riang gembira sambil membawa banner tulisan berupa "let's study hard with smile and keep fight," ini mungkin akan membawa dampak yang positif bagi orang yang menilai foto tersebut (Ini menurut saya yah :)

Dan untuk sisi gelap dari selfie, (kok jadi serem gini yaa,,), bisa juga terlihat di beberapa akun instagram atau pun akun sosial media lainnya yang tidak sedikit orang-orang mempublikasikan sisi internal mereka, misalnya nih, ada orang yang selfie pas baru bangun tidur pagi, terus di hidungnya ada aliran air pekat yang disebut *ing..s* terus mulutnya ketawa sambil bilang "selfiiieeee...", nah inikan bahaya yah, bisa jadi orang tersebut akan di blacklist dari daftar followers atau pertemanan facebook, lantaran suka posting foto yang absurd lagi keji (haha....gak gak :D)

Oke deh, semoga selfie dapat membawa dampak bahagia lagi sentosa untuk siapa pun yang ingin menebar inspirasi berbau positif pada sesama. Tapi ingat, selfie juga punya batasan-batasan yang harus dijaga loh, seperti dari segi pakaian, situasi selfie (kan gak mungkin selfie dengan backgroud rumah kebakaran T_T), dan juga niat untuk melakukan selfie, karena "kejahatan bukan terjadi  karena adanya niat pelakunya, tapi juga karena adanya kesempatan, waspadalah..waspadalah" :D

------------

Baiklah, itulah tadi sekelumit kisah dari sebaris nama, sebut saja namanya "Selfie", lahir di tahun 2013, lalu dikenal oleh ribuan ummat dunia, melalui berbagai gaya ia beraksi, dari rakyat biasa hingga politisi, wahai selfie, nama panjangmu siapa sih? 

haha...

oke deh..selamat siangg temann..
^_^

@anggitaRAmalia

Banda Aceh, 29 April 2014


Komentar