Skenario Pencipta

"Wah kebetulan sekali ya!" kalimat yang nampaknya sering kita lontarkan jika bertemu teman lama, atau siapapun yang pernah kita kenal sebelumnya. Kalimat yang terlihat lumrah alias biasa, namun sebenarnya kurang tepat untuk diucapkan. 

Saya belajar menyimpulkan hal itu, saat berbicara agak lama lewat sambungan telepon dengan ibu saya beberapa waktu lalu. Ia bertemu guru SD saya yang dulu juga tetangga Ibu saat ia masih berusia kepala tiga. Namun setelah sekian tahun tak bertemu tetangganya itu, akhirnya Sang Maha Tahu mempertemukan mereka di rumah-Nya saat shalat subuh. Dengan antusias Ibu bercerita dari balik telepon tentang sosok perempuan yang menjadi makmum disebelah Ibu saya, wajahnya yang masih familiar dan juga suaranya. Ibu langsung takjub saat tahu perempuan itu adalah tetangganya dulu, Guru SD yang dulu sempat mengajarkan saya membaca dan menulis saat kelas 1 SD di SDN 14 Lhokseumawe 19 tahun yang lalu.


Masya Allah, itulah satu dari sederet keindahan dari skenario Sang Khalik yang senantiasa mampir dalam kehidupan kita. Pertemuan itu tentu bukan kebetulan, tapi skenario Ilahi. Sang Maha Pencipta sudah sangat apik menata jalan hidup yang kita tempuh, termasuk segala pertemuan dan juga perpisahan. Semua terangkai dan semua terekam, tak ada yang meleset, karena Dia sebaik-baik Pengatur alam semesta.

dok pribadi


Dari cerita Ibu saya itu, saya belajar untuk terus yakin dan istiqamah akan semua garis yang diukir oleh Allah dalam hidup saya. Termasuk memiliki orang tua seperti Bapak dan Ibu saya, dan juga tiga adik kandung saya sekarang. Kalau bukan karena izin Sang Maha Pengasih, tentu saya mungkin tak pernah lahir dari rahim Ibu saya dan mengenal keluarga saya seperti sekarang. 

Lantas skenario ini pula yang pelan-pelan saya putar ulang, merefresh apa yang terjadi selama hidup saya. Mulai dari pertemuan, hingga perpisahan. 

Jika ditarik ke belakang, banyak orang-orang yang mampir dan hingga kini, alhamdulillah kami masih saling bertegur sapa dan menyambung tali silaturahmi. Mulai dari teman-teman di bangku SD, SMP, SMK, hingga saya kuliah. 

Saat bekerja juga, banyak kolega baru bermunculan, menambah relasi saya, bahkan dengan pekerjaan saya sebagai jurnalis, Alhamdulillah saya bisa bertemu orang-orang yang sebelumnya hanya bisa saya lihat lewat layar kaca, hanya bisa membaca namanya saja lewat koran atau berita online. Ya, mereka para pejabat negara, dan orang-orang hebat dari berbagai perusahaan. Sungguh Allah yang mengaturnya.

Yakin, itu yang saya coba untuk terus tanamkan dalam diri. Yakin pada ketentuan-Nya dan jangan pernah lelah untuk menengadahkan tangan, meminta petunjuk dan permohonan, karena sebagai manusia, ujian demi ujian akan datang menjadi bumbu dalam hidup. Tentu harus dijalankan dengan effort dan kemauan yang tinggi.

Skenario Pencipta lah yang membuat kita harus yakin akan segala ketetapan-Nya. Karena tidak ada daun yang jatuh melainkan atas izin-Nya. 

Jakarta, 6 Mei 2018

Komentar

Posting Komentar