Mom's Dream

When somebody ask me, i just have one answer, the correct answer for make one thing that i don't ever fed up telling about her, my mom.

Tak ada kata muak, bosan, atau jemu untuk menulis sajak-sajak penuh rasa kagum dan cinta pada wanita yang semakin menua itu. Ini bukan tulisan pertama yang saya tulis untuk mewakili perasaan rindu yang berkecamuk dalam sanubari, ini bukan pula surat cinta yang nantinya saya sisipkan dalam amplop putih lalu keesokannya saya bawa ke kantor pos untuk dikirimkan ke rumah sana. Ini hanya sebuah tulisan sebagai pelampiasan rasa khawatir bercampur rindu  yang meletup-letup dalam hati ini.

sumber : republika.co.id

Suara isak Ibu tempo hari masih terekam dalam benak, suara seorang Ibu yang merindukan putra-putrinya, suara seorang wanita tua yang tak pernah pamrih mengorbankan apa pun demi buah hatinya. Bibir ini kelu saat mendengar tangis sesunggukan itu belum mereda diseberang sana. Malam itu kami berdua tidak sedang menonton "Turtle Can Fly" yang pernah membuat kami berdua berair mata menyaksikan kisah pilu Agrin yang menyayat hati.

Malam itu ada cerita nostalgia yang Bunda umbar pada saya, tentang perjuangan hidup yang serba pelik, lalu rentetan mimpi yang ingin diwujudkan. Mimpi bunda tidak banyak, ia hanya ingin putra-putrinya berhasil di masa depan. Sungguh mimpi yang mulia, dan lagi-lagi membuat saya tak kuasa menghentikan perjalanan air mata yang terus menghujani pipi.

Malam ini, wanita hebat itu tak berdaya melanjutkan aktifitasnya seperti biasa. Adikku bilang, ia tengah sakit demam dan memilih untuk beristirahat sejenak, merebahkan tubuhnya yang kian hari ia rasa lelah. Bunyi pesan singkat adik bungsuku sungguh membuat rasa khawatir saya meningkat pada Bunda. Berharap sakitnya segera pulih dan ia kembali tersenyum. Wanita yang tiap harinya selalu saja gigih bekerja, pergi ke pasar, membeli kebutuhan warung, dan tak pernah malu membawa tumpukan dus hasil belanja yang menggunung disisi belakang vespa antiknya. Dia lah Bunda yang selalu membuat saya kembali berhasil memompa semangat dalam diri, wanita yang selalu berusaha keras menyulap hidupnya kian bermakna, bahkan saat ia berdiri terlalu lama, saya sering mendengar ia merintih sakit di otot kakinya yang tak lagi muda. Oh Ibu, cepatlah sembuh ^^

Mom is my diamond, entah itu ungkapan berlebihan atau hiperbola sekalipun, saya tak bisa pungkiri kehebatan wanita tua itu dalam membimbing putra-putrinya. She is my hero, cause Mom teach us more about life, telling about how to know the world without blind to God. She is amazing, dan semua nasehatnya adalah kompas yang amat berharga bagi saya. 

Kala Bunda berbincang tentang mimpinya, tak ada yang lebih indah selain mendengar doa-doa yang ia panjatkan terekam di telinga. Doa tulus yang ia hantarkan pada empat anak manusia yang ia cintai. Ketika rasa khawatirnya pada pria nun jauh di  kota elit sana tak lagi mampu ia pendam, Bunda sering menghubungi saya dan meluapkan segala pemikirannya. Yang jelas, wanita yang kusebut "Bunda" itu hanya ingin memastikan, bahwa pria berambut keriting yang ia ikhlaskan pergi merantau ke tanah betawi itu, selalu dalam keadaan baik.

Rindu seorang Ibu yang tak pernah memudar, kasih sayang yang tanpa batas, dan doa penuh keikhlasan yang ia hantar dalam setiap sujud, adalah karunia  Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Pengasih. Jodoh bertemu Bunda sepertinya adalah bukti bahwa setiap takdir Ilahi tidak ada yang mengecewakan. ^_^
  
"Permasalahan adalah pembelajaran" 
-Bunda-

Komentar