Meukeutop Mosque

 Awalnya, niat untuk hang out bersama mereka tidak terencana. Namun, ba'da ashar, undangan untuk menyetujui ajakan jalan-jalan bersama mereka pun saya  iya-kan lewat ponsel, mereka ingin saya bergabung untuk ikut jalan-jalan. Tapi kemana?


Well, satu harian di minggu yang cuacanya berubah-ubah ini memang saya isi dengan kegiatan merendam kain cucian, beres-beres kos, lalu memasak. Namun usai zuhur, saya malah lupa dengan rendaman kain cucian. :D

Tapi, agenda menyuci baju usai shalat ashar pupus saat panggilan darurat mereka berupa undangan "ngajak jalan-jalan" saya terima dengan  baik. Walau harus meninggalkan kerjaan rumah yang belum selesai. hehe..

Oke, Kami berempat, saya, Dora, Al, dan Kak Mimi mulai sepakat menuju ke sebuah kedai Mie yang kata mereka, mie pangsitnya punya rasa yang  enak. Namun malangnya, sampai di tempat tujuan, kedai tersebut tutup dan kami harus gigit jari.


Lantas, kami pun melaju ke arah Seutui dengan maksud  kembali mencari warung Mie, tepatnya ingin makan mie ayam. hehe...

Well, well,Saat tiba di daerah Seutui, kami tak sengaja berbelok ke arah sebuah Masjid. Panorama Mesjid yang satu ini benar-benar indah, menawan, penuh nuansa sejarah. Kubahnya yang berbungkus kopiah (topi) yang digunakan oleh raja dan sultan semasa Aceh tempo dulu itu tampak kokoh berdiri. Ya, kopiah  menawan itu juga dulu dipakai pahlawan Aceh, Teuku Umar. Kopiah itu bernama  'Meukeutop'.
Masjid Meuketop ^^

Masjid ini bernama Baitul Musyahadah, terletak di jalan Teuku Umar, Seutui Banda Aceh. Namun umumnya, Masjid ini sering disebut dengan Masjid Meukeutop. Ya, karena kubahnya yang khas itu membuat masjid ini berbeda dengan masjid-masjid lain yang ada di kota Banda Aceh.




“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan sholat, menuaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”                     (QS. at-Taubah:18)

Komentar