tightness in the earth

Menduduki bumi berarti siap untuk menyayanginya
Mengapa?
Bukankah lelahnya di setiap detik karena terus memikul dirimu?
Lantas..
Bumi...
Egokah kita hanya sekedar memberinya sedikit semburat
Senyum palsu?

Lalu kembali lagi mencerca bumi dengan menggoresi kulitnya lewat besi-besi berduri?

Angin halus yang membelai bumi tampak sesekali menghilang
Malah kobaran api makin meluas disisi selatan
Langit biru ternodai dengan balon-balon hitam nan tebal
Mengapa bumi harus menangis lagi karena kebengisan kita?
Tak ayalkah melihatnya hidup damai tanpa terusik?

Sampai kapan terus menyumbat pori-pori kulitnya dengan karsinogen?
Apa belum cukup air mata bumi pecah dalam kawah Siduarjo?
Bagaimana dengan nadinya yang mulai lengah beroperasi?

Puting beliung terkadang menghantam dan menggores kulit luarnya kembali...
Bumi... 
Sumber gambar www.google.co.id
Jangan siksa ia seperti tak bernurani
Bagaimana tega memangkas habis rambutnya yang dulu tergurai subur?
Tak adakah secuil kebaikan terciprat dalam benak?
Ketika nanti bumi divonis mengidap kanker stadium akut...
Siapa lagi yang bisa kau teriakkan untuk meminta merangkulmu
Menjejal langkah-langkah kaki?

Atau kita siap berjalan dan tiba-tiba terperosok masuk ke lubang tercuram?

Anggita Rezki Amelia
@anggitaryeowook

Komentar