lost in

Anggita Rezki Amelia

                Kepulan asap membumbung tinggi di udara, lelaki kecil berlari ketakutan dari arah timur. Sebuah boneka usang ia dekap begitu kuat sembari terus menggerakkan kaki menjauh dari api yang tak henti berkobar. Kakinya mulai keram dan tiba-tiba tubuh mungil itu tersungkur ke permukaan tanah.  Teriakannya belum terdengar, tujuannya hanya ingin sampai ke ujung jalan.

Sumber Gambar www.google.co.id

                Matanya terpejam begitu saja, dadanya terhimpit begitu sakit. Beberapa kerikil merasuki kulit sawo matangnya. Benaknya memutar kisah lama yang masih terekam, bermain-main di pinggir pantai Wangi sembari melihat senja berakhir. “Kuasa Allah, siang berganti menjadi malam..” sang Ayah tersenyum mengarah ke benda langit bernama mentari.

                Suara semakin ramai, derap-derap langkah kaki membisingkan telinganya yang masih awas. Mencoba bangkit namun tiba-tiba tubuhnya melayang tanpa beban, sirine tak juga memekakkannya.
             
                      “Ayah…jangan pergi…” 

THE END

Komentar

Posting Komentar