BLOOD AND TEARS

    Malam yang kelabu di tanah rata tanpa bangunan, momok-momok bersenjata lengkap dengan tank mereka tak henti berwara-wiri. Mungkin ada dari sebagian mereka yang tengah bersembunyi mulai menggigil kedinginan di malam yang panjang. simbahan darah segar sudah terlalu sering membanjiri pandangan mata, mereka tetap tegar, walau nyatanya hati telah dalam ditusuk jarum yang berkarat.

sumber gambar www.google.co.id
 
       Anak-anak kecil seperti dicambuk rotan, mendapati Ibu yang ia cintai sudah tergeletak tak berdaya di atas tanah, mulutnya tak urung menyemburkan darah segar. Sebuah peluru nyasar menjadi akhir dari cerita pilu. Tak lama riuh tangisan sang anak kecil memecah, ia belai wajah sang Ibu pelan, hingga di menit kemudian peluru itu menghabisinya tanpa maaf.

    Langit gaza mulai menghitam, baru saja sebuah bom meledak tepat. banyak nyawa menghilang juga tubuh-tubuh yang hancur lebur. Isak tangis seorang gadis membangunkan angin malam yang pergi. saat matanya menerawang asap tebal dari arah barat, air matanya terus saja mengalir, berharap esok mentari kan bersinar terang, membawa cahaya kedamaian, sebuah harapan tulus untuk Gaza.

Tulisan ini terinspirasi dari lagu
Michael Heart - We Wiil Not Go Down (For Gaza)

Ketika manusia sudah memenjarakan iri dan dengki
saat itu juga hidupnya berubah secara pasti
yakni kehidupan tanpa nurani dan akal budi...

- Anggita Rezki Amelia-

created by : @anggitaryeowook

Komentar

  1. tak satu pun negara islam tergerak untuk membantu semua
    penderitaan mereka yang hanya bisa kita lakukan hanya omong
    kosong belaka ?
    termasuk negeri kita tercinta ini yang hanya bisa diam melihat semua tterjdi pada mereka yang teraniaya ?
    hal apa yang bisa kita lakukan selaen hanya do'a ?
    hal apa yang bisa kita rasa kan selain kesedihan mereka ?
    tapi percaya lah ALLAH akan mengakhir semua itu tapi hanya lah tinggal menunggu waktu ?

    BalasHapus

Posting Komentar