Dear My Family
Dear
My Family. . .
Kalian
tahu, betapa hati dan pikiran ini tak jemu menyimpan ruang-ruang tawa kita yang
tercipta dulu. Saat kita berkumpul ramai mendiskusikan hal bahagia, berbagi
cerita, mengupas asam manis kehidupan, lalu tak lupa merefleksikan diri berkaca
dari masa lalu. Kalian tahu, hati dan pikiran ini terus saja menggemakan
nama-nama kalian, mengingat satu persatu, lalu air mata membanjiri, betapa
kerinduan mendalam tengah bergelantungan dalam diri.
Kalian
tahu, saat roda hidup berputar, lalu sebuah rintangan hidup menerjang kita.
Kita tak gentar berjuang, tak mau mundur meski tengah kehilangan. Kita
sadar bahwa dunia adalah tempat
bernaungnya sulit dan mudah sebagai resiko dalam hidup manusia. Kita sadar
bahwa ujian dari Tuhan ini bukan untuk melemahkan daya semangat kita agar tidak
henti berjuang. Bunda dan Bapak mengajarkan kami tentang betapa indahnya
menghargai hidup sebagai sebuah rasa syukur. Dan hidup kita hari ini adalah
warna yang harus disyukuri keberadaannya. Bukan untuk dicaci, namun diapresiasi
dengan terus menggelontorkan sikap pantang menyerah, menunjukkan pada Ilahi
betapa kita tidak boleh berputus asa dari rahmat-Nya. Benar kan bunda?
sumber gambar : Embun |
Dear
my family. Kalian semua adalah orang-orang terbaik yang diizinkan Tuhan untuk
dapat bernaung bersama di bawah satu atap. Sadarkah kita? Betapa kehidupan yang
berjalan hingga sejauh ini adalah usaha yang terus saja kita kerahkan demi
menyongsong kehidupan yang lebih baik. Kita diuji bukan berarti kita tidak
berarti, justru Tuhan tahu cara paling menawan untuk mengajak hamba-Nya tidak
lupa akan kekuasaan-Nya. Ya, Tuhan tidak ingin kita menyerah.
Lalu, mengapa
kita harus takut? Dengan yakin, dan tidak putus asa, Tuhan pasti menunjukkan
jalan pada mimpi-mimpi kita yang telah terajut. Kita adalah keluarga dengan
segelintir kisah haru biru yang mengundang air mata. Ya, Tuhan begitu kaya menciptakan momen-momen
terindah dalam hidup kita. Ketika Tuhan menetapkan kebersamaan kita di dunia ini
sebagai sebuah keberkahan, mari kita berdoa bersama agar kelak dipersatukan
kembali dalam keberkahan yang hakiki di rumah terindah-Nya. Surga-Nya Allah J
Amiin..YaRabbal’laminn..
Aceh Besar, 5 November 2014
@anggitaRAmalia
Komentar
Posting Komentar