found it!!
Perasaan semakin tidak menentu saat tahu alamat yang tertera
dalam list tersebut salah besar. Bagai
di timpa beban berat saat melihat kenyataan di hadapan layar laptop. Inikah ujian??
Mentari mulai garang bersinar terik menjelang pukul 9 pagi. Lekas
dengan pikiran bercabang bersiap-siap untuk segera menghampiri kantor pos
tempatku mengirim berkas STNK untuk Bapakku di rumah 3 hari yang lalu. Ya, STNK
tersebut sudah mati pajak dan harus di perpanjang di sana.
sumber gambar www.google.co.id |
Tibanya di tujuan, solusi demi solusi diberikan pak Pos demi
menenangkanku, dia memberikan selembar resensi tentang rute pengiriman
STNK dari Banda Aceh hingga tiba di
Lhokseumawe. Kembali menghubungi bapak dan memastikan kabar dari pak pos. pria
itu mengatakan bahwa pengiriman kemungkinan salah di kantor pos area
Lhokseumawe karena rute dari Banda Aceh ke sana benar-benar tidak ada masalah. Dan
aku merasa hal itu benar adanya, aku melihat sendiri di resensi yang ia
berikan.
Langkah gontai tak teralakkan, pulang dari Kantor pos lalu
menghubungi Bapak lagi. Solusi yang brilliant
datang seketika itu juga, yakni mengirimkan resensi beserta bukti pembayaran ke
dalam faksimili. Lalu apa yang kupikirkan kemudian? Kembali mendatangi kantor
pos itu lagi dengan niat mengirim fax dan ternyata membuahkan hasil yang tidak
ku inginkan.
Tidak ada fasilitas fax disana dan pikiranku semakin
bercabang mengingat resensi dan bukti pembayaran memang harus dikirim saat itu
juga sebagai bukti konkrit. What should I
do?
Menghidupkan motor dengan perasaan berkecamuk di area
parkir, tanpa pikir panjang headset kurekatkan
di telinga untuk sekedar menghibur hati yang dilema dalam beberapa jam itu. Sepanjang
jalan terus berpikir, berpikir mencari tempat yang menyediakan mesin fax.
Finally, tibalah
di daerah Lingke pada sebuah kantor pos yang hanya terlihat satu costumer. Usai bertanya-tanya, sang Ibu
menyarankanku pergi ke Kantor pos di area Kuta Alam. Baiklah, harus menelan ludah
lagi untuk yang kedua kalinya.
How to get there? Ya,
tanpa tahu alamat yang jelas aku terus melajukan motor sesuai daerah yang
dituju. Usai berkeliling tetap juga tidak ketemu hingga mampir di sebuah warung
kecil dan mengutarakan maksudku. Dua kali bertanya pada dua pemilik warung yang
berbeda-beda, akhirnya kutemukan, I found
it, and I am really-really happy. Bayangin aja, waktu menatap gedung kantor
pos itu semacam melihat istana megah dengan banyak makanan disana (kacauu ..
:D_)
Masuk dan langsung mengutarakan problematika, tanpa sungkan
Mbak itu membantu masalah ku, ia meninggalkanku sesaat di mejanya dan berjalan
pelan menuju sebuah ruangan untuk mencetak resensi dari barcode yang sudah kuberikan padanya. Kebetulan resensi yang
tercetak di kantor pos pertama sulit dibaca dan benar-benar mengganggu mata. Jadi,
aku minta saja Mbak itu mencetaknya ulang.
Asyik menunggu sambil melempar pandangan sana-sini, mataku
terpaku melihat bait-bait kalimat di sebuah kalender manis yang duduk di atas
mejanya. Ini tulisan yang tertera disana dan sangat keren bagiku.
Changing for discipline with
time
Setiap perubahan memerlukan
tahapan waktu. Elemen penting dalam transformasi, dan yang yang mendasar bagi
kesuksesan di masa depan adalah disiplin terhadap waktu.
I love there’s sentences and make me aware to my self.
Lima menit kemudian resensi telah dicetak dan aku berterimakasih pada Mbak yang baik hati
dan murah senyum itu. terimakasih!!!
Lanjut ke toko foto
copy yang bersebelahan dengan kantor
pos, di situ tersedia pelayanan faksimili dan itu membuatku amat gembira. Dalam
kurun waktu 10 menit fax terkirim ke kantor Bapakku. Honestly, it’s my first time to know about faximile. Biarlah, dari
pada tidak pernah melihat sama sekali. ^O^
Back to recall my
father to tell him about success sending faximile just now. Alhamdulillah,
hati damai, tenteram, bahagia lahir batin saat semua sudah terkirim dan dapat
menjadi barang bukti untuk penyampaian keluhan di kantor pos sana. Bahkan saat
itu waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang lewat.
***
Azan Ashar, Bapak menelponku namun tidak kuangkat karena
sedang kuliah, lalu masuk sebuah pesan yang membuat bibirku berteriak senang “Git stnk udah bpk terima”
Malamnya, percakapan via telepon terhubung antara aku dan
bapak. Beliau menceritakan duduk perkara yang terjadi tentang pengiriman yang
salah alamat itu.Sang kurir yang ternyata biang keladinya benar-benar kacau
dalam berpikir, ia tidak membaca habis alamat yang tertera di amplop dan malah
anteng mengirim surat dengan tingkah innocence.
Oh No!!
Sedikit berapi-api sih dengarnya, tapi mau gimana lagi semua
sudah terjadi dan sudah menelan waktuku selama 4 jam untuk mencari sebuah mesin
faksimili. Short story had been happened
today and make me little angry, sad, wanna to scream, furious, but with ending
happiness. Yeah, Alhamdulillah, I found good news from my father.
Terimakasih Ya Allah, ini tentang suka duka di hari selasa yang bersinar terik,
tentang sebuah kesalahan seseorang di ujung sana yang imbasnya hingga kemari. So, I write this, to remind, as my memory,
or my bad memory. Surrendered, yang penting aku sudah mengisahkannya. Itu saja!
Great!
BalasHapus